Sebelum mulai berlatih karate adalah sangat penting menentukan tujuan yang ingin kau raih. Barangkali keputusanmu mulai berlatih karate adalah demi mengejar kekuatan, atau keindahan–dalam beberapa hal kau harus menentukan sasaranmu.Bagi mereka yang ingin meraih sabuk hitam dalam setahun, sangatlah perlu untuk benar-benar memfokuskan tenaga dan melakukan usaha yang penuh dengan komitmen, menyisihkan satu atau dua jam sehari untuk berlatih hari ini dan keesokan harinya.
Bila tujuanmu untuk memperoleh pikiran yang tenang dan damai lewat latihan karate, maka aku tidak akan menganjurkan
pendekatan yang terburu-buru, cukup menggunakan waktu dua kali seminggu untuk berlatih. Melalui tujuan meraih ketenangan jiwa, kau akan mampu (di kemudian hari) menyadari telah berhasil meraih kekuatan, dan hasilnya dapat memberikan kasih sayang pada sesama dengan porsi yang lebih besar.
Namun apapun alasannya, hal yang penting adalah bagaimana kau sanggup berlatih berulang kali, dengan menggunakan jadwal rutin yang sesuai dengan irama fisik dan kepribadianmu. Apalagi, kekuatan yang sejati dari manusia memang terletak pada semangat dan ketekunan yang sungguh-sungguh.
Ada banyak orang yang begitu tekun berlatih karate saat di dalam dojo, namun saat memasuki kehidupan orang dewasa mereka menyerah sebab merasa menjadi terlalu sibuk. Meski demikian, jika kau sudah mempersiapkan diri menata pikiranmu sejak awal berlatih, bukan mustahil menyingkirkan halangan semacam itu. Pertama dan yang paling penting, adalah perlunya mempercayai bahwa berlatih karate dengan berkelanjutan akan memberikan kehidupan dan kesehatan untuk waktu yang lebih lama, dan jelas memberikan pengaruh yang positif dalam hidupmu. Dengan demikian sangatlah penting kau membuat komitmen untuk terus berlatih sepanjang waktu.
Diantara banyak orang yang berlatih di dojo pusatku – Shotokan Karate International (SKI) – ada sebagian peserta dengan usia separuh baya yang tentunya seumur dengan instruktur senior yang telah berlatih karate dalam waktu yang lama. Bahkan beberapa dari mereka 30 sampai 40 tahun silam pernah menjadi anggota klub karate di dojo universitas. Mereka datang dan berlatih di dojoku sebab sebagai seorang instruktur, tentunya tidak layak bagi mereka jika berlatih di dojonya sendiri.
Ada juga ibu rumah tangga yang hadir di dojoku. Awalnya para ibu ini hanya mendaftarkan anak-anak mereka yang dirasakan terlalu bandel. Mereka tidak cukup mampu dan merasa puas dalam mendidik anak-anaknya. Namun saat mereka melihat peningkatan dan perubahan yang dialami pada anak-anak mereka, para ibu ini menjadi penasaran dengan alasan dibalik perbaikan tingkah laku anak-anak mereka. Dan selanjutnya mereka memutuskan untuk mencoba merasakan sendiri berlatih karate.
Satu kenyataan yang membuat diriku merasa bangga dan bersyukur adalah para instruktur SKI, baik di dalam dalam luar Jepang, masih tetap aktif dan sehat meskipun usia mereka sudah memasuki 60 tahun.
Umumnya orang menilai bahwa karate adalah aktivitas yang melelahkan. Mereka juga percaya bahwa seiring usia yang bertambah tua maka karate tidak akan mungkin lagi dikerjakan. Namun mereka tidak menyadari bahwa latihan karate sebenarnya tidak menuntut alasan yang rumit dan tidak masuk akal.
Lebih jauh, bagi orang-orang yang mengetahui bahwa fisik mereka mudah lelah, berlatih dua kali seminggu memberikan tingkat yang ideal untuk memulihkan kelelahan. Jika kau menekan dirimu sendiri dengan berlatih 3 – 4 kali seminggu hanya demi meningkatkan kekuatan, usaha ekstra itu jelas akan menyebabkan kelelahan. Walaupun hal itu bisa diredakan dengan kebiasaan, metode pernapasan dan gerak badan untuk menghilangkan kelelahan yang berlebihan.
Dengan porsi latihan karate yang sesuai, adalah mungkin menghilangkan semua bentuk rasa lelah, termasuk lelah badan, otot yang tegang, pikiran yang lelah dan kelesuan mental dan fisik. Latihan yang ideal adalah dua kali seminggu. Jika tujuanmu demi meningkatkan kesehatanmu, maka dua kali seminggu adalah jumlah yang sesuai. Karena latihan karate satu minggu satu kali tentu saja tidak cukup. (Fokushotokan.com)
Namun apapun alasannya, hal yang penting adalah bagaimana kau sanggup berlatih berulang kali, dengan menggunakan jadwal rutin yang sesuai dengan irama fisik dan kepribadianmu. Apalagi, kekuatan yang sejati dari manusia memang terletak pada semangat dan ketekunan yang sungguh-sungguh.
Ada banyak orang yang begitu tekun berlatih karate saat di dalam dojo, namun saat memasuki kehidupan orang dewasa mereka menyerah sebab merasa menjadi terlalu sibuk. Meski demikian, jika kau sudah mempersiapkan diri menata pikiranmu sejak awal berlatih, bukan mustahil menyingkirkan halangan semacam itu. Pertama dan yang paling penting, adalah perlunya mempercayai bahwa berlatih karate dengan berkelanjutan akan memberikan kehidupan dan kesehatan untuk waktu yang lebih lama, dan jelas memberikan pengaruh yang positif dalam hidupmu. Dengan demikian sangatlah penting kau membuat komitmen untuk terus berlatih sepanjang waktu.
Diantara banyak orang yang berlatih di dojo pusatku – Shotokan Karate International (SKI) – ada sebagian peserta dengan usia separuh baya yang tentunya seumur dengan instruktur senior yang telah berlatih karate dalam waktu yang lama. Bahkan beberapa dari mereka 30 sampai 40 tahun silam pernah menjadi anggota klub karate di dojo universitas. Mereka datang dan berlatih di dojoku sebab sebagai seorang instruktur, tentunya tidak layak bagi mereka jika berlatih di dojonya sendiri.
Ada juga ibu rumah tangga yang hadir di dojoku. Awalnya para ibu ini hanya mendaftarkan anak-anak mereka yang dirasakan terlalu bandel. Mereka tidak cukup mampu dan merasa puas dalam mendidik anak-anaknya. Namun saat mereka melihat peningkatan dan perubahan yang dialami pada anak-anak mereka, para ibu ini menjadi penasaran dengan alasan dibalik perbaikan tingkah laku anak-anak mereka. Dan selanjutnya mereka memutuskan untuk mencoba merasakan sendiri berlatih karate.
Satu kenyataan yang membuat diriku merasa bangga dan bersyukur adalah para instruktur SKI, baik di dalam dalam luar Jepang, masih tetap aktif dan sehat meskipun usia mereka sudah memasuki 60 tahun.
Umumnya orang menilai bahwa karate adalah aktivitas yang melelahkan. Mereka juga percaya bahwa seiring usia yang bertambah tua maka karate tidak akan mungkin lagi dikerjakan. Namun mereka tidak menyadari bahwa latihan karate sebenarnya tidak menuntut alasan yang rumit dan tidak masuk akal.
Lebih jauh, bagi orang-orang yang mengetahui bahwa fisik mereka mudah lelah, berlatih dua kali seminggu memberikan tingkat yang ideal untuk memulihkan kelelahan. Jika kau menekan dirimu sendiri dengan berlatih 3 – 4 kali seminggu hanya demi meningkatkan kekuatan, usaha ekstra itu jelas akan menyebabkan kelelahan. Walaupun hal itu bisa diredakan dengan kebiasaan, metode pernapasan dan gerak badan untuk menghilangkan kelelahan yang berlebihan.
Dengan porsi latihan karate yang sesuai, adalah mungkin menghilangkan semua bentuk rasa lelah, termasuk lelah badan, otot yang tegang, pikiran yang lelah dan kelesuan mental dan fisik. Latihan yang ideal adalah dua kali seminggu. Jika tujuanmu demi meningkatkan kesehatanmu, maka dua kali seminggu adalah jumlah yang sesuai. Karena latihan karate satu minggu satu kali tentu saja tidak cukup. (Fokushotokan.com)
0 komentar:
Post a Comment