Manfaat Berlatih Beladiri Bagi Kesehatan
siapa di antara kamu yang berlatih beladiri? Berlatih beladiri bukan untuk menjadi sok jagoan atau sekadar untuk membela diri, lho! Ada manfaat positif lain yang bisa kita dapatkan dengan berlatih beladiri. Mau tahu apa saja manfaatnya?
Meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri
Untuk membela diri, dibutuhkan keberanian. Misalnya saja berani untuk mempertahankan hak dan berani menolong orang. Dengan memiliki kemampuan beladiri, kita pasti akan lebih percaya diri dan berani saat harus membela hak kita. Namun bukan berarti kita harus menggunakan kemampuan beladiri itu setiap saat. Seni beladiri tidak boleh digunakan secara sembarangan di luar tempat latihan.
Untuk membela diri, dibutuhkan keberanian. Misalnya saja berani untuk mempertahankan hak dan berani menolong orang. Dengan memiliki kemampuan beladiri, kita pasti akan lebih percaya diri dan berani saat harus membela hak kita. Namun bukan berarti kita harus menggunakan kemampuan beladiri itu setiap saat. Seni beladiri tidak boleh digunakan secara sembarangan di luar tempat latihan.
Belajar menghormati
Dalam seni beladiri kita diajarkan untuk menghormati orang lain, entah itu pelatih, lawan tanding, kakak tingkat, atau orang lain. Kita diajari untuk patuh pada pelatih. Hal ini akan membuat kita terbiasa untuk memperlakukan orang lain dengan rasa hormat, tak hanya di dalam tempat latihan tetapi juga di luar tempat latihan.
Dalam seni beladiri kita diajarkan untuk menghormati orang lain, entah itu pelatih, lawan tanding, kakak tingkat, atau orang lain. Kita diajari untuk patuh pada pelatih. Hal ini akan membuat kita terbiasa untuk memperlakukan orang lain dengan rasa hormat, tak hanya di dalam tempat latihan tetapi juga di luar tempat latihan.
Lebih bugar dan sehat
Belajar seni beladiri memerlukan gerakan-gerakan fisik. Tubuh kita dilatih secara teratur, otot-otot pun akan terlatih untuk bergerak. Coba lihat saja, dalam seni beladiri ada gerakan memukul, menendang, menunduk, melompat, maupun berputar. Sebelum melakukan gerakan inti, kita juga melakukan pemanasan. Wah, pasti metabolisme tubuh menjadi lancar. Badan pun akan lebih bugar dan sehat.
Belajar seni beladiri memerlukan gerakan-gerakan fisik. Tubuh kita dilatih secara teratur, otot-otot pun akan terlatih untuk bergerak. Coba lihat saja, dalam seni beladiri ada gerakan memukul, menendang, menunduk, melompat, maupun berputar. Sebelum melakukan gerakan inti, kita juga melakukan pemanasan. Wah, pasti metabolisme tubuh menjadi lancar. Badan pun akan lebih bugar dan sehat.
Meningkatkan kedisiplinan
Beladiri tak bisa dipisahkan dari kedisiplinan. Biasanya, yang tak disiplin dalam berlatih akan mendapat hukuman. Contoh dari kedisiplinan itu adalah harus datang tepat waktu, harus memakai seragam dan kelengkapannya, menaati petunjuk pelatih, saling menghormati, dan tidak boleh melakukan kemampuan beladiri secara sembarangan.� Bila kita terbiasa berlaku disiplin saat berlatih beladiri, maka kebiasaan itu akan terbawa dalam hal lain, misalnya dalam hal kegiatan di sekolah.
Inkai Ranting Karate Amboy
November 26, 2017
CB Blogger
IndonesiaBeladiri tak bisa dipisahkan dari kedisiplinan. Biasanya, yang tak disiplin dalam berlatih akan mendapat hukuman. Contoh dari kedisiplinan itu adalah harus datang tepat waktu, harus memakai seragam dan kelengkapannya, menaati petunjuk pelatih, saling menghormati, dan tidak boleh melakukan kemampuan beladiri secara sembarangan.� Bila kita terbiasa berlaku disiplin saat berlatih beladiri, maka kebiasaan itu akan terbawa dalam hal lain, misalnya dalam hal kegiatan di sekolah.
Berlatih Manual
PEMANASAN
Selain peregangan, siswa seni bela diri harus melakukan latihan pemanasan untuk mengendurkan otot-otot dan meningkatkan denyut jantung mereka. Latihan-latihan ini harus dilakukan sebelum memulai sesi latihan seni bela diri selama awal setiap latihan sangat penting untuk pemanasan peregangan dan membangun tubuh siap untuk latihan
Pemanasan dan peregangan biasanya berjalan sekitar 20 menit, pemanasan yang baik juga dapat mengambil waktu sekitar satu (1) jam, tergantung pada apa yang ingin Anda capai. Selama pemanasan siswa Karate membangun/tubuhnya melalui perega ngan dan menghangatkan kardiovaskular (otot jantung), melalui proses isometrik dan melalui gerakan dinamis meningkatkan aliran darah ke otot-otot Anda dan meningkatkan suhu tubuh Anda. dalam setiap pemanasan sertakan pula latihan push up dan sit up dan semua satu sama lain saling mendukung untuk mengembangkan tubuh dalam entitas tubuh yang kuat. Melakukan latihan tanpa pemanasan terlebih dahulu dapat menyebabkan masalah seperti ketegangan otot atau cedera . "
Semua peregangan dan latihan harus diawasi oleh instruktur seni bela diri yang terlatih untuk memastikan teknik yang tepat yang sedang digunakan dan untuk menghindari cedera potensial, beda dengan olahraga lain disini karena karate adalah olahraga full power, dan sebahagian besar tenaga di hasilkan dari perputaran pinggul yang benar, lakukanlah latihan dan pemanasan dengan gerakan pinggul di putar, mapun bergerak maju mundur. Untuk pere gangan dan latihan tambahan. perlu di ingat dalam pemanasan haruslah berurutan dimulai dari kepala (bagian atas) sampai ke bagian bawah.
CARA MELATIH KUDA KUDA
Ketika kita belajar Beladiri, maka kita pasti akan belajar berlatih kuda kuda. Tidak perduli baik seorang pemula maupun senior sekalipun dalam beladiri dituntut untuk berlatih terus belajar dan berlatih kuda kuda. Kenapa kita perlu mempelajari dan berlatih kuda kuda secara terus menerus? Karena bela diri tanpa kuda-kuda ibarat rumah tanpa pon dasi. Karena hampir seluruh beladiri mempu nyai kuda-kuda, baik kuda-kuda umum mau pun kuda-kuda khusus. Sedemikian pentingnya kuda-kuda bagi beladiri khususnya Karate maka pelajaran mengenai hal ini sudah harus mulai dilatih dengan serius pada tingkat dasar.
Banyak ragam metode untuk menguat kan kuda-kuda, misalnya dengan berdiam diri dengan posisi kuda-kuda dengan waktu yang lama, di beladiri tertentu bahkan terda pat jurus khusus untuk menguatkan kuda-kuda, semakin tinggi tingkatan maka penguatan kuda-kuda dapat ditingkatkan dengan meng gunakan beban. Metode yang juga sangat penting adalah dengan memperbanyak lari, sebaiknya lari ini tidak hanya dilakukan di tanah datar, tetapi juga dilakukan di tanah mendaki, menurun atau bergelombang.
Dengan latihan seperti ini maka kaki akan semakin kokoh menapak disegala posisi karena ketika bertarung kita tidak sepenuh nya dapat menentukan lokasi pertempuran, misalnya kita hanya mau bertarung di daerah datar atau daerah yang berumput saja. Latihan kuda-kuda akan semakin bagus untuk dilatih di daerah yang licin atau daerah yang statis misalnya di atas perahu, metode penguatan yang lain adalah dengan cara berlatih di laut dengan menahan hantaman ombak, jenis latihan ini harus hati-hati karena kalau belum kuat dan tidak didampingi rekan latihan bisa membawa petaka yaitu terseret ombak laut. Yang sedikit lebih aman adalah dengan berlatih di bawah air terjun dengan cara menahan diri dari terjangan air terjun dan masih banyak lagi metode untuk menguatkan kuda-kuda.
Kuda-kuda mempunyai fungsi yang sangat esensial dalam setiap serangan, per tahanan maupun langkah menghindar, dimana semua gerakan ini terangkum dalam jurus (KATA) yang sudah formulasikan dalam setiap tingkatannya. Tanpa kuda-kuda yang kokoh maka serangan akan menjadi lemah karena tidak adanya penopang yang kuat, demikian juga ketika menahan serangan, tanpa kuda-kuda yang kokoh maka akan mudah robohlah pertahanan kita dan ketika melakukan langkah menghindarpun keberadaan kuda-kuda sangat diperlukan, karena tidak mungkin langkah menghindar ini dapat dilakukan dengan lincah dan cepat tanpa adanya kuda-kuda yang kokoh.
MELATIH PUKULAN
Pada tingkat awal, jurus pertama yang diperkenalkan dalam Karate adalah Tsuki/Zuki atau Uchi (pukulan). Cukup banyak jenis pukulan yang diajarkan, mulai dari pukulan lurus (Gyaku tsuki) , Pukulan tangan pisau (Shuto Uchi), pukulan Jab (Kizami tsuki dan lain sebagainya yang dibahas pada bab terdahulu. Jenis pukulan akan semakin bertam bah banyak pada tingkatan selanjutnya. Dalam tahap pengenalan pukulan.
hal pertama yang diajarkan pelatih adalah bagaimana memukul dengan benar, dimulai dari cara menggenggam, perputaran gerakan, posisi tangan ketika memukul dan juga cara penyaluran tenaganya. Setelah bentuk dari pukulan benar maka masuk ketingkat berikutnya yaitu meningkatkan kekuatan, kece patan serta ketepatan dalam memperguna kan pukulan dalam berjurus (KATA) maupun bertanding (KUMITE).
Melatih pukulan sebenarnya bukan sesuatu yang sulit, karena struktur tangan yang pendek dan sendi yang sangat elastik sehingga tidak memerlukan senam khusus untuk membuat tangan menjadi lentur, hal ini sangat berbeda ketika melatih tendangan karena perlu senam khusus untuk mendapat kan kelenturan. Beberapa hal penting ketika melatih pukulan adalah menggenggamlah dengan benar, karena sering sekali hal ini kurang diperhatikan. Jika anda terbiasa mengendurkan genggangam, sehingga tena ga lebih banyak terletak di lengan maupun di tungkai tangan. Bahaya lain dari kebiasaan tidak mengggenggam dengan baik adalah ketika memukul atau menghantam akan me ngalami cidera, misalnya jari keseleo atau tangan bengkak karena tidak kuat menahan benturan.
Tahap kedua setelah dapat melaku kan pukulan dengan benar adalah melatih kekuatan. Sebagai alat tambahan untuk menambah kekuatan pukulan bisa juga dipakai seperti Sandsack, berupa target yang diisi dengan bubuk kayu atau potongan karet. Beras/gabah, pasir atau bahkan pasir panas, alat ini digunakan untuk tingkat lanjutan dengan tujuan untuk memperkuat jari tangan, sehingga ketika menggunakan jurus yang memerlukan cakar, jari, tapak dan lain-lain akan tetap dahsyat hasilnya. Target, memukul target dengan bantuan instruktur akan mempermudah mengeta hui dan menempatkan kekuatan pukulan pada target. Lilin yang juga bisa dijadikan target keberhasilan pukulan, pukullah lilin dari jarak sekitar 5 cm, apabila lilin padam maka pukulan kita sudah lumayan baik, dan untuk seterusnya tambahkan jarak pukulan dari lilin, dari 5cm, menjadi 7 cm, 10 cm dan seterusnya. Kertas yang digantung seperti yang dilakukan Master Masutatsu Oyama pendiri Kyokushinkai Karate.
Tahapan ketiga adalah melatih kecepatan, dalam tahap ini biasakan melatih pukulan dengan cara beruntun, dimulai dari dua kali beruntun , tiga kali dan semakin lama semakin banyak pukulan beruntun. Dalam tahap ini juga sudah mengkombinasikan sasaran pukulan maupun jenis pukulan, sasa ran bawah tengah atas dan jenis pukulan lurus. Dengan cara melatih kecepatan dan variasi pukulan seperti ini maka lawan sulit untuk menghindar atau menangkis pukulan kita.
Cara sederhana untuk melatih kecepa tan pukulan adalah dengan cara push-up dengan genggaman di samping badan bukan di depan pundak, push up ini harus dilakukan dengan agak cepat layaknya melakukan pukulan pada posisi yang benar. Sebagai tambahan dan bisa juga dijadikan target keberhasilan pukulan, pukulah lilin dari jarak sekitar 5 cm, apabila lilin padam maka pukulan kita menjadi sudah lumayan baik, dan untuk seterusnya tambahkan jarak pukulan dari lilin, dari 5 cm, 7 cm, 10 cm dan seterusnya.
MELATIH TANGKISAN
Pada jurus (KATA) tahap awal, selain mempe lajari pukulan juga mempelajari tangkisan dasar. Teknik melatih tangkisan hampir sama dengan melatih pukulan, beda nya adalah pada konsentrasi tenaganya. Dalam melatih tangkisan kita harus membiasakan menangkis dari segala arah, baik menangkis bawah, tengah, atas, samping maupun belakang, selain itu jangan membia sakan diri ketika hanya menangkis saja, tetapi setelah sekali menangkis maka lang sung diikuti dengan gerakan menyerang.Pengaturan tenaga antara menangkis dan menyerang juga perlu diatur, jangan sampai tenaga habis hanya dipergunakan untuk menangkis sehingga ketika menyerang tenaga sudah kosong.
MELATIH TENDANGAN
Umumnya dalam semua beladiri cara yang simple untuk melatih power tendangan adalah dengan menggunakan media sandsak. Menendang sandsak secara terus-menerus sampai goyangan sandsak semakin jauh. Karena latihan itu perlu proses dan diulang terus menerus agar otot terbentuk dan terbiasa untuk menggunakan sebuah teknik, latih pernafasanmu dengan baik dulu, kalau sudah bagus, semua latihan akan merasa enak dan bertenaga kalau bisa latihan dengan beban dikaki agar nanti kaki akan ringan untuk menghantam lawan. Perbanyak latihan keseimbangan (misalnya berdiri dengan satu kaki selama 10-15 menit) agar pada saat sebelah kaki menen dang, kaki sebelah yang dijadikan pijakan/ tumpuan tetap stabil. Supaya lebih bertena ga, pada saat menendang fokuskan kekuatan pada bagian ujung kaki dengan posisi badan agak miring.
Untuk meningkatkan power kaki bisa melakukan threatment-threatment latihan seperti, jumping drill, Berlari lari kecil dan kaki diangkat sampai dada. Joging yang rutin (dengan memberi beban pada kaki) Berdiri dengan satu kaki, selama 5-10 menit ulangi kembali dan tambah waktu apabila telah bisa menahan waktu yang singkat untuk berdiri satu kaki (seperti bangau tidur), Berdiri di dekat tiang atau tembok dan angkat kaki setinggi mungkin dan lakukan secara rutin tetapi jangan berlebihan. Menggunakan “karet Ban dalam”. Karet ban tersebut didikatkan ke pohon atau tiang ujungnya diikatkan ke pergelangan kaki. Cara ini bisa melatih Form, speed, maupun Power tendangan. Melakukan squat (Jongkok-berdiri, jongkok-tendang-berdiri), cara ini paling powerfull untuk melatih power kaki. Tapi jangan terlalu berlebihan dalam latihan squat karena akibatnya bisa hernis (turun berok). Banyak-banyak latihan mengulang suatu teknik tendangan sampai terbiasa, Menahan posisi tenadangan, missal Mawashi Geri setelah kaki lurus kemudian ditahan selama mungkin untuk melatih otot.
Selain power, kelenturan kaki juga sangat mendukung untuk menunjang power tenda ngan. Beberapa Threatment yang bisa dilaku kan untuk melatih kelenturan kak, Cium lutut dalam posisi berdiri maupun duduk, posisi kaki tetap lurus. Posisi duduk, lurus kaki kanan-lipat kaki kiri kesamping kemudian cium lutut kan lalu ganti cium lutut kiri. Begitu seterus nya secara bergantian. Dengan melakukan latihan split, untuk latihan split jangan terlalu dipaksakan langsung dibuka lebar. Pelan-pelan dibuka sedikit demi sedikit. Split bergantian dari posisi kanan-kiri-tengah (diayun sedikit demi sedikit) kemudian tahan dalam posisi serendah mungkin sambil mencium lutut. Jangan sekali-kali langsung split lurus (dipaksa) kecuali memang sudah bisa split. Mengayun kaki lurus keatas sampai menyentuh dada.
Dalam suatu teknik tendangan yang terpenting adalah BENTUK yang benar. Tan pa bentuk yang benar tendangan yang diha silkan tidak akan maksimal. Bisa jadi malah kaki anda merasa sakit akibat bentuk yang salah dan mengakibatkan otot bisa terkilir atau terpelintir, dan sebagainya.
Inkai Ranting Karate Amboy
November 26, 2017
CB Blogger
IndonesiaSelain peregangan, siswa seni bela diri harus melakukan latihan pemanasan untuk mengendurkan otot-otot dan meningkatkan denyut jantung mereka. Latihan-latihan ini harus dilakukan sebelum memulai sesi latihan seni bela diri selama awal setiap latihan sangat penting untuk pemanasan peregangan dan membangun tubuh siap untuk latihan
Pemanasan dan peregangan biasanya berjalan sekitar 20 menit, pemanasan yang baik juga dapat mengambil waktu sekitar satu (1) jam, tergantung pada apa yang ingin Anda capai. Selama pemanasan siswa Karate membangun/tubuhnya melalui perega ngan dan menghangatkan kardiovaskular (otot jantung), melalui proses isometrik dan melalui gerakan dinamis meningkatkan aliran darah ke otot-otot Anda dan meningkatkan suhu tubuh Anda. dalam setiap pemanasan sertakan pula latihan push up dan sit up dan semua satu sama lain saling mendukung untuk mengembangkan tubuh dalam entitas tubuh yang kuat. Melakukan latihan tanpa pemanasan terlebih dahulu dapat menyebabkan masalah seperti ketegangan otot atau cedera . "
Semua peregangan dan latihan harus diawasi oleh instruktur seni bela diri yang terlatih untuk memastikan teknik yang tepat yang sedang digunakan dan untuk menghindari cedera potensial, beda dengan olahraga lain disini karena karate adalah olahraga full power, dan sebahagian besar tenaga di hasilkan dari perputaran pinggul yang benar, lakukanlah latihan dan pemanasan dengan gerakan pinggul di putar, mapun bergerak maju mundur. Untuk pere gangan dan latihan tambahan. perlu di ingat dalam pemanasan haruslah berurutan dimulai dari kepala (bagian atas) sampai ke bagian bawah.
CARA MELATIH KUDA KUDA
Ketika kita belajar Beladiri, maka kita pasti akan belajar berlatih kuda kuda. Tidak perduli baik seorang pemula maupun senior sekalipun dalam beladiri dituntut untuk berlatih terus belajar dan berlatih kuda kuda. Kenapa kita perlu mempelajari dan berlatih kuda kuda secara terus menerus? Karena bela diri tanpa kuda-kuda ibarat rumah tanpa pon dasi. Karena hampir seluruh beladiri mempu nyai kuda-kuda, baik kuda-kuda umum mau pun kuda-kuda khusus. Sedemikian pentingnya kuda-kuda bagi beladiri khususnya Karate maka pelajaran mengenai hal ini sudah harus mulai dilatih dengan serius pada tingkat dasar.
Banyak ragam metode untuk menguat kan kuda-kuda, misalnya dengan berdiam diri dengan posisi kuda-kuda dengan waktu yang lama, di beladiri tertentu bahkan terda pat jurus khusus untuk menguatkan kuda-kuda, semakin tinggi tingkatan maka penguatan kuda-kuda dapat ditingkatkan dengan meng gunakan beban. Metode yang juga sangat penting adalah dengan memperbanyak lari, sebaiknya lari ini tidak hanya dilakukan di tanah datar, tetapi juga dilakukan di tanah mendaki, menurun atau bergelombang.
Dengan latihan seperti ini maka kaki akan semakin kokoh menapak disegala posisi karena ketika bertarung kita tidak sepenuh nya dapat menentukan lokasi pertempuran, misalnya kita hanya mau bertarung di daerah datar atau daerah yang berumput saja. Latihan kuda-kuda akan semakin bagus untuk dilatih di daerah yang licin atau daerah yang statis misalnya di atas perahu, metode penguatan yang lain adalah dengan cara berlatih di laut dengan menahan hantaman ombak, jenis latihan ini harus hati-hati karena kalau belum kuat dan tidak didampingi rekan latihan bisa membawa petaka yaitu terseret ombak laut. Yang sedikit lebih aman adalah dengan berlatih di bawah air terjun dengan cara menahan diri dari terjangan air terjun dan masih banyak lagi metode untuk menguatkan kuda-kuda.
Kuda-kuda mempunyai fungsi yang sangat esensial dalam setiap serangan, per tahanan maupun langkah menghindar, dimana semua gerakan ini terangkum dalam jurus (KATA) yang sudah formulasikan dalam setiap tingkatannya. Tanpa kuda-kuda yang kokoh maka serangan akan menjadi lemah karena tidak adanya penopang yang kuat, demikian juga ketika menahan serangan, tanpa kuda-kuda yang kokoh maka akan mudah robohlah pertahanan kita dan ketika melakukan langkah menghindarpun keberadaan kuda-kuda sangat diperlukan, karena tidak mungkin langkah menghindar ini dapat dilakukan dengan lincah dan cepat tanpa adanya kuda-kuda yang kokoh.
MELATIH PUKULAN
Pada tingkat awal, jurus pertama yang diperkenalkan dalam Karate adalah Tsuki/Zuki atau Uchi (pukulan). Cukup banyak jenis pukulan yang diajarkan, mulai dari pukulan lurus (Gyaku tsuki) , Pukulan tangan pisau (Shuto Uchi), pukulan Jab (Kizami tsuki dan lain sebagainya yang dibahas pada bab terdahulu. Jenis pukulan akan semakin bertam bah banyak pada tingkatan selanjutnya. Dalam tahap pengenalan pukulan.
hal pertama yang diajarkan pelatih adalah bagaimana memukul dengan benar, dimulai dari cara menggenggam, perputaran gerakan, posisi tangan ketika memukul dan juga cara penyaluran tenaganya. Setelah bentuk dari pukulan benar maka masuk ketingkat berikutnya yaitu meningkatkan kekuatan, kece patan serta ketepatan dalam memperguna kan pukulan dalam berjurus (KATA) maupun bertanding (KUMITE).
Melatih pukulan sebenarnya bukan sesuatu yang sulit, karena struktur tangan yang pendek dan sendi yang sangat elastik sehingga tidak memerlukan senam khusus untuk membuat tangan menjadi lentur, hal ini sangat berbeda ketika melatih tendangan karena perlu senam khusus untuk mendapat kan kelenturan. Beberapa hal penting ketika melatih pukulan adalah menggenggamlah dengan benar, karena sering sekali hal ini kurang diperhatikan. Jika anda terbiasa mengendurkan genggangam, sehingga tena ga lebih banyak terletak di lengan maupun di tungkai tangan. Bahaya lain dari kebiasaan tidak mengggenggam dengan baik adalah ketika memukul atau menghantam akan me ngalami cidera, misalnya jari keseleo atau tangan bengkak karena tidak kuat menahan benturan.
Tahap kedua setelah dapat melaku kan pukulan dengan benar adalah melatih kekuatan. Sebagai alat tambahan untuk menambah kekuatan pukulan bisa juga dipakai seperti Sandsack, berupa target yang diisi dengan bubuk kayu atau potongan karet. Beras/gabah, pasir atau bahkan pasir panas, alat ini digunakan untuk tingkat lanjutan dengan tujuan untuk memperkuat jari tangan, sehingga ketika menggunakan jurus yang memerlukan cakar, jari, tapak dan lain-lain akan tetap dahsyat hasilnya. Target, memukul target dengan bantuan instruktur akan mempermudah mengeta hui dan menempatkan kekuatan pukulan pada target. Lilin yang juga bisa dijadikan target keberhasilan pukulan, pukullah lilin dari jarak sekitar 5 cm, apabila lilin padam maka pukulan kita sudah lumayan baik, dan untuk seterusnya tambahkan jarak pukulan dari lilin, dari 5cm, menjadi 7 cm, 10 cm dan seterusnya. Kertas yang digantung seperti yang dilakukan Master Masutatsu Oyama pendiri Kyokushinkai Karate.
Tahapan ketiga adalah melatih kecepatan, dalam tahap ini biasakan melatih pukulan dengan cara beruntun, dimulai dari dua kali beruntun , tiga kali dan semakin lama semakin banyak pukulan beruntun. Dalam tahap ini juga sudah mengkombinasikan sasaran pukulan maupun jenis pukulan, sasa ran bawah tengah atas dan jenis pukulan lurus. Dengan cara melatih kecepatan dan variasi pukulan seperti ini maka lawan sulit untuk menghindar atau menangkis pukulan kita.
Cara sederhana untuk melatih kecepa tan pukulan adalah dengan cara push-up dengan genggaman di samping badan bukan di depan pundak, push up ini harus dilakukan dengan agak cepat layaknya melakukan pukulan pada posisi yang benar. Sebagai tambahan dan bisa juga dijadikan target keberhasilan pukulan, pukulah lilin dari jarak sekitar 5 cm, apabila lilin padam maka pukulan kita menjadi sudah lumayan baik, dan untuk seterusnya tambahkan jarak pukulan dari lilin, dari 5 cm, 7 cm, 10 cm dan seterusnya.
MELATIH TANGKISAN
Pada jurus (KATA) tahap awal, selain mempe lajari pukulan juga mempelajari tangkisan dasar. Teknik melatih tangkisan hampir sama dengan melatih pukulan, beda nya adalah pada konsentrasi tenaganya. Dalam melatih tangkisan kita harus membiasakan menangkis dari segala arah, baik menangkis bawah, tengah, atas, samping maupun belakang, selain itu jangan membia sakan diri ketika hanya menangkis saja, tetapi setelah sekali menangkis maka lang sung diikuti dengan gerakan menyerang.Pengaturan tenaga antara menangkis dan menyerang juga perlu diatur, jangan sampai tenaga habis hanya dipergunakan untuk menangkis sehingga ketika menyerang tenaga sudah kosong.
MELATIH TENDANGAN
Umumnya dalam semua beladiri cara yang simple untuk melatih power tendangan adalah dengan menggunakan media sandsak. Menendang sandsak secara terus-menerus sampai goyangan sandsak semakin jauh. Karena latihan itu perlu proses dan diulang terus menerus agar otot terbentuk dan terbiasa untuk menggunakan sebuah teknik, latih pernafasanmu dengan baik dulu, kalau sudah bagus, semua latihan akan merasa enak dan bertenaga kalau bisa latihan dengan beban dikaki agar nanti kaki akan ringan untuk menghantam lawan. Perbanyak latihan keseimbangan (misalnya berdiri dengan satu kaki selama 10-15 menit) agar pada saat sebelah kaki menen dang, kaki sebelah yang dijadikan pijakan/ tumpuan tetap stabil. Supaya lebih bertena ga, pada saat menendang fokuskan kekuatan pada bagian ujung kaki dengan posisi badan agak miring.
Untuk meningkatkan power kaki bisa melakukan threatment-threatment latihan seperti, jumping drill, Berlari lari kecil dan kaki diangkat sampai dada. Joging yang rutin (dengan memberi beban pada kaki) Berdiri dengan satu kaki, selama 5-10 menit ulangi kembali dan tambah waktu apabila telah bisa menahan waktu yang singkat untuk berdiri satu kaki (seperti bangau tidur), Berdiri di dekat tiang atau tembok dan angkat kaki setinggi mungkin dan lakukan secara rutin tetapi jangan berlebihan. Menggunakan “karet Ban dalam”. Karet ban tersebut didikatkan ke pohon atau tiang ujungnya diikatkan ke pergelangan kaki. Cara ini bisa melatih Form, speed, maupun Power tendangan. Melakukan squat (Jongkok-berdiri, jongkok-tendang-berdiri), cara ini paling powerfull untuk melatih power kaki. Tapi jangan terlalu berlebihan dalam latihan squat karena akibatnya bisa hernis (turun berok). Banyak-banyak latihan mengulang suatu teknik tendangan sampai terbiasa, Menahan posisi tenadangan, missal Mawashi Geri setelah kaki lurus kemudian ditahan selama mungkin untuk melatih otot.
Selain power, kelenturan kaki juga sangat mendukung untuk menunjang power tenda ngan. Beberapa Threatment yang bisa dilaku kan untuk melatih kelenturan kak, Cium lutut dalam posisi berdiri maupun duduk, posisi kaki tetap lurus. Posisi duduk, lurus kaki kanan-lipat kaki kiri kesamping kemudian cium lutut kan lalu ganti cium lutut kiri. Begitu seterus nya secara bergantian. Dengan melakukan latihan split, untuk latihan split jangan terlalu dipaksakan langsung dibuka lebar. Pelan-pelan dibuka sedikit demi sedikit. Split bergantian dari posisi kanan-kiri-tengah (diayun sedikit demi sedikit) kemudian tahan dalam posisi serendah mungkin sambil mencium lutut. Jangan sekali-kali langsung split lurus (dipaksa) kecuali memang sudah bisa split. Mengayun kaki lurus keatas sampai menyentuh dada.
Dalam suatu teknik tendangan yang terpenting adalah BENTUK yang benar. Tan pa bentuk yang benar tendangan yang diha silkan tidak akan maksimal. Bisa jadi malah kaki anda merasa sakit akibat bentuk yang salah dan mengakibatkan otot bisa terkilir atau terpelintir, dan sebagainya.
"Jangan Berpikir Harus Menang. Pikirkan Bahwa Kau Tidak Harus Kalah”
Dalam karate-do ada sebuah nasihat,
“kerjakan apa yang benar.” Hingga akhirnya kau akan menjadi pemenang yang
sebenarnya….dalam karate dan hidup. Jangan mengukur keberhasilan dengan sesuatu
yang ada diluar dirimu sendiri. Kembangkan dalam dirimu, maka sisanya akan
mengikuti.
Ingin menang adalah sifat alami
manusia. Namun jika kau menginginkannya berlebihan, maka kau akan menjadi tidak
seimbang. Saat hilang keseimbangan, kau juga akan kehilangan kemampuan untuk
memahami. Kau tidak akan mampu menilai dengan benar. Kau bahkan tidak mampu
bergerak dengan benar. Saat berkompetisi tubuhmu tidak akan bergerak dengan
semestinya. Dengan keseimbangan kau dapat bergerak ke semua arah kapanpun. Baik
fisik maupun emosional.
Kau butuh keseimbangan untuk semua
hal dalam hidup ini. Jika kau melihat sebuah masalah hanya dari satu sisi, maka
kau tidak akan bisa melihat sebuah kebenaran. Hanya ingin mempunyai kumite yang
bagus atau kata yang indah bukanlah karate-do yang baik. Dalam kedua hal ini
hanya ada masalah teknik. Seni bela diri yang sebenarnya mencakup ilmu
pengetahuan, semangat, emosi dan kecerdasan. Tiap orang memiliki kepribadian
yang berbeda. Dengan berlatih karate kau belajar banyak hal tentang dirimu
sendiri. Hal yang membuatmu kuat dan hal yang membuatmu lemah. Kau juga akan
belajar melihat kekuatan dan kelemahan orang lain. Kau akan belajar sebuah cara
baru untuk memandang ke seluruh dunia.
Pada akhirnya kau juga akan belajar
bagaimana mengendalikan penampilan dan tindakanmu. Kau akan mendapat pengalaman
yang memberimu keahlian dan kemampuan untuk menilai. Ini semua akan dimulai
saat kau tinggalkan pikiran tentang menang atau kalah. Dojo adalah tempat
berlatih untuk hidup. Turnamen adalah tempat berlatih untuk menang. Dan
diantara keduanya ada sebuah pertentangan.
Terlalu banyak menekankan pada
kompetisi membuatmu mulai berpikir tentang menang dan kalah. Kemudian kau mulai
membandingkan dirimu dengan yang lain. Sangat sering kita melihat seorang
kompetitor membuat dirinya kalah akibat berpikir tentang kekuatan dan kelemahan
lawannya. Jika kau pikir dirimu lebih kuat, maka kau sudah kalah sejak awal.
Hal ini tentu saja bukanlah cara yang baik. Dan jika kau pikir dirimu lebih
lemah, maka kau sudah benar-benar kalah.
Semua upaya haruslah dikerjakan
dengan 100%, sehingga kau dapat menyelesaikannya dengan kemampuan terbaikmu.
Pada saatnya mereka dengan keseimbangan yang terbaiklah yang akan menang.
Itulah sebab mengapa kompetisi menjadi hal penting sebagai latihan. Untuk
menguji keseimbanganmu, bukan hanya sekedar kemampuan fisikmu.
Saat berlatih jangan pernah berpikir
tentang menjadi seorang juara atau mendapatkan sabuk hitam. Teruslah berupaya
disertai dengan 100% pikiran yang jernih. Itulah kunci dari seni bela diri,
terus berpikir yang sewajarnya yang terus berlanjut hingga sisa hidupmu.
Seni bela diri bukan sekedar mencoba
menjadi kuat demi menang kompetisi atau mengalahkan orang lain. Hal itu justru
bukanlah bela diri. Seni bela diri adalah berlatih setiap hari untuk
memperbaiki dirimu sendiri. Dan jika kau kerjakan dengan benar, jagalah
keseimbanganmu, tubuhmu akan mulai bergerak dengan bebas dan sesuai. Akhirnya
kau akan mampu menang secara alami.
Saat kau bebaskan dirimu dari maksud
tertentu, kau akan mampu melihat semua keinginan lawanmu. Kau tidak perlu
merencanakannya karena gerakanmu akan spontan. Kau bergerak dengan terbuka dan
bebas.
Master Funakoshi menentang
kompetisi. Dia khawatir hal itu akan menghancurkan esensi sebenarnya dari
karate. Karena itulah Master Nakayama meyakinkannya bahwa ada nilai-nilai dalam
karate yang harus ditunjukkan pada masyarakat luas
Awalnya kamilah yang menjadi kelinci
percobaan. Mencoba ide-ide yang berbeda dalam mengatur bagaimana caranya
berkompetisi. Arena turnamen kami yang pertama berbentuk lingkaran yang besar,
sedang tekniknya diambil langsung dari jiyu ippon kumite. Di kemudian hari kami
mengusulkan arena berbentuk persegi yang bahannya kami ambil dari alas tangga
pesawat terbang. Demonstrasi itu dilakukan di markas angkatan udara Amerika
setelah Perang Dunia II. Hal itu rasanya unik karena menggunakan karate yang
sebenarnya senjata untuk perang, namun kali ini sebagai senjata untuk
mewujudkan perdamaian.
Setelah melakukan uji coba selama
beberapa tahun, kami membuat peraturan yang resmi dan Master Funakoshi
menerimanya sebagai percobaan. Sejak awal kami sadar betapa pentingnya
peraturan dan wasit. Namun tidak ada seorangpun yang berlatih untuk kompetisi.
Awalnya kontestan terbaik adalah Tuan Mikami dan Tuan Kanazawa, yang juga calon
instruktur. Mereka hanya berlatih pada kihon, kata dan aplikasinya. Namun saat
itu tidak ada latihan kumite. Bahkan sampai sekarang sebagian besar teknik
berasal dari kata. Kata menjadi inti atau “kitab suci” dan sejarah dari karate.
Mulanya semua gerakan dalam kumite
berbentuk garis lurus seperti kendo. Hanya saja tekniknya dilancarkan dengan
tenaga penuh. Sekarang gerakan dalam kompetisi sangat bebas, namun teknik hanya
dibatasi pada gyaku-zuki dan mae-geri. Setelah kompetisi All-Japan yang keenam
kami mulai mencari teknik yang lebih spesifik. Satu orang memukul, sementara
yang lain dengan menendang. Master Nakayama tidak pernah merasa nyaman dengan
model latihan seperti ini, namun dirinya tetap membiarkan kompetisi berkembang.
Dan dengan hati-hati kami tetap mencari karate sejati dalam turnamen kumite. -
Teruyuki Okazaki - (Fokushotokan)
Artikel ini ditulis
oleh Teruyuki Okazaki (instruktur kepala ISKF) dengan judul “Do not think you
have to win. Think that you do not have to lose”. Editing dan alih bahasa oleh
Fokushotokan.
BERLATIH HIDUP - MELAWAN TOPAN
Barangkali akan lebih rendah hati
jika membiarkan orang lainlah yang menceritakan perbuatan kepahlawanan seorang anak muda ini daripada aku lakukan sendiri. Tetapi hasilnya aku menelan rasa malu, aku disini untuk menjelaskan kalimat dari Yukio Togawa, pengarang, yang
tidak bertanggung jawab dengan menjamin kepada para pembaca bahwa kejadian yang diceritakannya memang benar-benar terjadi. Para pembaca dapat merasakan suatu hal yang gila, tetapi aku tidak menyesal.
"Langit yang diatas" tulis
Tuan Togawa,"berwarna hitam, dan dari sana muncul angin melolong yang menyapu bersih apapun yang berdiri dijalannya. Gudang yang besar bagaikan ranting pohon yang ditarik, debu dan batu kerikil berterbangan ke udara,
menyengat wajah seorang pemuda".
"Okinawa dikenal sebagai
pulaunya angin topan, dan kekejaman badai tropis ini sulit untuk dijelaskan. Untuk melawan serangan angin ganas yang melanda pulau ini setiap tahunnya, selama musim badai rumah-rumah di Okinawa dibangun merendah dan sekuat mungkin.
Rumah-rumah itu selain dikelilingi tembok batu yang tinggi, pada genting diatapnya juga masih dilindungi dengan batu. Tetapi angin yang berhembus memang sungguh luar biasa (kadang-kadang kecepatannya bisa mencapai seratus mil
perjam) yang masih saja menggetarkan rumah-rumah, walaupun sudah ada tindakan pencegahan sebelumnya".
"Pada suatu angin topan aku
ingat, semua orang di Shuri berkumpul bersama-sama dirumah mereka masing-masing. Berdoa agar angin topan itu segera lewat tanpa meninggalkan kerusakan yang besar. Tidak, ternyata aku salah ketika berkata semua orang-orang Shuri berkumpul dirumah ; ternyata ada seorang anak muda, diatas atap rumahnya di Yamakawa-cho, yang bermaksud melawan angin topan itu". "Setiap orang yang melihat anak muda yang sendirian ini pastilah akan menyimpulkan bahwa dia sudah kehilangan akal sehatnya. Hanya memakai pakaian hingga sebatas pinggangnya, dia berdiri diatas genting atap rumahnya yang licin dan dipegang oleh kedua tangannya sebuah tatami (tikar jepang dari jerami) untuk melindungi tubuhnya dari angin yang melolong. Pasti dia telah jatuh ketanah berkali-kali, hampir disekujur tubuhnya yang telanjang telah berlumuran lumpur".
"Anak muda itu tampaknya
berumur sekitar dua puluh tahun, atau bahkan mungkin lebih muda. Ukuran tubuhnya kecil, tidak sampai lima kaki, tetapi bahunya besar dan otot-ototnya terlihat kekar. Rambutnya disisir seperti gaya seorang pegulat sumo, dengan sebuah jambul dan sebuah peniti perak, menandakan bahwa dia termasuk golongan shizoku". "Tetapi ini bukanlah hal yang penting. Yang menarik adalah ekspresi di wajahnya ; mata yang terbuka lebar, berkilau dengan sorot yang aneh, keningnya melebar, kulit yang memerah seperti tembaga.
Dia mengatupkankan giginya ketika angin itu bertiup kearahnya, dia mengeluarkan sebuah aura yang berkekuatan luar biasa. Ada yang bilang anak muda ini adalah salah satu pengawalnya raja-raja Deva". "Sekarang anak muda diatas atap itu menurunkan posisi
badannya, mengangkat tikar jerami itu melawan angin yang mengamuk.
Kuda-kuda yang dilakukannya sangat mengesankan, dia berdiri mengangkang seolah-olah sedang menunggang kuda. Benar, setiap orang yang tahu karate dapat dengan cepat mengetahui anak muda itu sedang melakukan kuda-kuda menunggang kuda, kuda-kuda yang paling stabil
diantara semua kuda-kuda karate. Dan dia menggunakan angin topan itu untuk memperbaiki tekniknya, dan lebih jauh lagi untuk memperkuat tubuh dan pikirannya. Angin menabrak tikar dan anak muda itu dengan kekuatan penuh, tetapi dia berdiri diatas pijakannya dan tidak menghindarinya."(Indoshotokan)
Artikel ini
diterjemahkan dari buku Karate-do: My Way of Life yang ditulis Gichin
Funakoshi. Editing dan alih bahasa oleh Bachtiar Effendi.
sumber : http://indoshotokan.blogspot.com
Inkai Ranting Karate Amboy
November 26, 2017
CB Blogger
Indonesia
Sebelum mulai berlatih karate adalah sangat penting menentukan tujuan yang ingin kau raih. Barangkali keputusanmu mulai berlatih karate adalah demi mengejar kekuatan, atau keindahan–dalam beberapa hal kau harus menentukan sasaranmu.Bagi mereka yang ingin meraih sabuk hitam dalam setahun, sangatlah perlu untuk benar-benar memfokuskan tenaga dan melakukan usaha yang penuh dengan komitmen, menyisihkan satu atau dua jam sehari untuk berlatih hari ini dan keesokan harinya.
Bila tujuanmu untuk memperoleh pikiran yang tenang dan damai lewat latihan karate, maka aku tidak akan menganjurkan
pendekatan yang terburu-buru, cukup menggunakan waktu dua kali seminggu untuk berlatih. Melalui tujuan meraih ketenangan jiwa, kau akan mampu (di kemudian hari) menyadari telah berhasil meraih kekuatan, dan hasilnya dapat memberikan kasih sayang pada sesama dengan porsi yang lebih besar.
Namun apapun alasannya, hal yang penting adalah bagaimana kau sanggup berlatih berulang kali, dengan menggunakan jadwal rutin yang sesuai dengan irama fisik dan kepribadianmu. Apalagi, kekuatan yang sejati dari manusia memang terletak pada semangat dan ketekunan yang sungguh-sungguh.
Ada banyak orang yang begitu tekun berlatih karate saat di dalam dojo, namun saat memasuki kehidupan orang dewasa mereka menyerah sebab merasa menjadi terlalu sibuk. Meski demikian, jika kau sudah mempersiapkan diri menata pikiranmu sejak awal berlatih, bukan mustahil menyingkirkan halangan semacam itu. Pertama dan yang paling penting, adalah perlunya mempercayai bahwa berlatih karate dengan berkelanjutan akan memberikan kehidupan dan kesehatan untuk waktu yang lebih lama, dan jelas memberikan pengaruh yang positif dalam hidupmu. Dengan demikian sangatlah penting kau membuat komitmen untuk terus berlatih sepanjang waktu.
Diantara banyak orang yang berlatih di dojo pusatku – Shotokan Karate International (SKI) – ada sebagian peserta dengan usia separuh baya yang tentunya seumur dengan instruktur senior yang telah berlatih karate dalam waktu yang lama. Bahkan beberapa dari mereka 30 sampai 40 tahun silam pernah menjadi anggota klub karate di dojo universitas. Mereka datang dan berlatih di dojoku sebab sebagai seorang instruktur, tentunya tidak layak bagi mereka jika berlatih di dojonya sendiri.
Ada juga ibu rumah tangga yang hadir di dojoku. Awalnya para ibu ini hanya mendaftarkan anak-anak mereka yang dirasakan terlalu bandel. Mereka tidak cukup mampu dan merasa puas dalam mendidik anak-anaknya. Namun saat mereka melihat peningkatan dan perubahan yang dialami pada anak-anak mereka, para ibu ini menjadi penasaran dengan alasan dibalik perbaikan tingkah laku anak-anak mereka. Dan selanjutnya mereka memutuskan untuk mencoba merasakan sendiri berlatih karate.
Satu kenyataan yang membuat diriku merasa bangga dan bersyukur adalah para instruktur SKI, baik di dalam dalam luar Jepang, masih tetap aktif dan sehat meskipun usia mereka sudah memasuki 60 tahun.
Umumnya orang menilai bahwa karate adalah aktivitas yang melelahkan. Mereka juga percaya bahwa seiring usia yang bertambah tua maka karate tidak akan mungkin lagi dikerjakan. Namun mereka tidak menyadari bahwa latihan karate sebenarnya tidak menuntut alasan yang rumit dan tidak masuk akal.
Lebih jauh, bagi orang-orang yang mengetahui bahwa fisik mereka mudah lelah, berlatih dua kali seminggu memberikan tingkat yang ideal untuk memulihkan kelelahan. Jika kau menekan dirimu sendiri dengan berlatih 3 – 4 kali seminggu hanya demi meningkatkan kekuatan, usaha ekstra itu jelas akan menyebabkan kelelahan. Walaupun hal itu bisa diredakan dengan kebiasaan, metode pernapasan dan gerak badan untuk menghilangkan kelelahan yang berlebihan.
Dengan porsi latihan karate yang sesuai, adalah mungkin menghilangkan semua bentuk rasa lelah, termasuk lelah badan, otot yang tegang, pikiran yang lelah dan kelesuan mental dan fisik. Latihan yang ideal adalah dua kali seminggu. Jika tujuanmu demi meningkatkan kesehatanmu, maka dua kali seminggu adalah jumlah yang sesuai. Karena latihan karate satu minggu satu kali tentu saja tidak cukup. (Fokushotokan.com)
Inkai Ranting Karate Amboy
October 09, 2017
CB Blogger
IndonesiaNamun apapun alasannya, hal yang penting adalah bagaimana kau sanggup berlatih berulang kali, dengan menggunakan jadwal rutin yang sesuai dengan irama fisik dan kepribadianmu. Apalagi, kekuatan yang sejati dari manusia memang terletak pada semangat dan ketekunan yang sungguh-sungguh.
Ada banyak orang yang begitu tekun berlatih karate saat di dalam dojo, namun saat memasuki kehidupan orang dewasa mereka menyerah sebab merasa menjadi terlalu sibuk. Meski demikian, jika kau sudah mempersiapkan diri menata pikiranmu sejak awal berlatih, bukan mustahil menyingkirkan halangan semacam itu. Pertama dan yang paling penting, adalah perlunya mempercayai bahwa berlatih karate dengan berkelanjutan akan memberikan kehidupan dan kesehatan untuk waktu yang lebih lama, dan jelas memberikan pengaruh yang positif dalam hidupmu. Dengan demikian sangatlah penting kau membuat komitmen untuk terus berlatih sepanjang waktu.
Diantara banyak orang yang berlatih di dojo pusatku – Shotokan Karate International (SKI) – ada sebagian peserta dengan usia separuh baya yang tentunya seumur dengan instruktur senior yang telah berlatih karate dalam waktu yang lama. Bahkan beberapa dari mereka 30 sampai 40 tahun silam pernah menjadi anggota klub karate di dojo universitas. Mereka datang dan berlatih di dojoku sebab sebagai seorang instruktur, tentunya tidak layak bagi mereka jika berlatih di dojonya sendiri.
Ada juga ibu rumah tangga yang hadir di dojoku. Awalnya para ibu ini hanya mendaftarkan anak-anak mereka yang dirasakan terlalu bandel. Mereka tidak cukup mampu dan merasa puas dalam mendidik anak-anaknya. Namun saat mereka melihat peningkatan dan perubahan yang dialami pada anak-anak mereka, para ibu ini menjadi penasaran dengan alasan dibalik perbaikan tingkah laku anak-anak mereka. Dan selanjutnya mereka memutuskan untuk mencoba merasakan sendiri berlatih karate.
Satu kenyataan yang membuat diriku merasa bangga dan bersyukur adalah para instruktur SKI, baik di dalam dalam luar Jepang, masih tetap aktif dan sehat meskipun usia mereka sudah memasuki 60 tahun.
Umumnya orang menilai bahwa karate adalah aktivitas yang melelahkan. Mereka juga percaya bahwa seiring usia yang bertambah tua maka karate tidak akan mungkin lagi dikerjakan. Namun mereka tidak menyadari bahwa latihan karate sebenarnya tidak menuntut alasan yang rumit dan tidak masuk akal.
Lebih jauh, bagi orang-orang yang mengetahui bahwa fisik mereka mudah lelah, berlatih dua kali seminggu memberikan tingkat yang ideal untuk memulihkan kelelahan. Jika kau menekan dirimu sendiri dengan berlatih 3 – 4 kali seminggu hanya demi meningkatkan kekuatan, usaha ekstra itu jelas akan menyebabkan kelelahan. Walaupun hal itu bisa diredakan dengan kebiasaan, metode pernapasan dan gerak badan untuk menghilangkan kelelahan yang berlebihan.
Dengan porsi latihan karate yang sesuai, adalah mungkin menghilangkan semua bentuk rasa lelah, termasuk lelah badan, otot yang tegang, pikiran yang lelah dan kelesuan mental dan fisik. Latihan yang ideal adalah dua kali seminggu. Jika tujuanmu demi meningkatkan kesehatanmu, maka dua kali seminggu adalah jumlah yang sesuai. Karena latihan karate satu minggu satu kali tentu saja tidak cukup. (Fokushotokan.com)
Pisang Nutrisi Tepat untuk karateka
Buah Pisang yang kita kenal sehari-hari sebagai hidangan penutup, ternyata mempunyai mamfaat dan khasiat yang besar pada kita, khususnya bagi para karateka atlit atau non atlit. Dalam buah pisang misalnya pisang raja terdapat kandungan-kandungan kimia yang besar pemanfaatannya sebagai doping alami yang aman bagi tubuh. Kandungan-kandungan kimia tersebut yaitu gula (glukosa, fruktosa, dan sukrosa), trypthopan, piridoksin, ferrum, potassium, serotonin, dan riboflavin. Kandungan gula yang terdapat dalam buah pisang raja menyimpan banyak sumber kalori tubuh yang berguna untuk memulihkan tenaga para atlet. Kandungan trypthopan dalam pisang raja memiliki kemampuan untuk menormalkan fungsi sistem syaraf dan pembuangan. Piridoksin yang terdapat pada pisang raja memiliki kemampuan untuk mengontrol tingkat glukosa darah.Kandungan ferrum yang terdapat pada pisang raja berfungsi untuk merangsang produktivitas hemoglobin (Hb). Potasium pada pisang raja memiliki peranan penting dalam pemanfaatannya sebagai doping alami para atlet karena kandungan potasium ini memiliki kemampuan untuk mengatur tekanan darah, mengurangi risiko darah tinggi, mempertajam kefokusan mata, menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak, dan mengendalikan kadar cairan tubuh para atlet. Serotonin yang terdapat pada pisang raja berfungsi dalam mengatur beban ketegangan yang dialami para atlet saat menjalani pertandingan karena kandungan kimia ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan tekanan perasaan agar menjadi lebih rileks dan terkendali, sedangkan kandungan riboflavin pisang raja berfungsi dalam mempertahankan aktivitas kerja sistem syaraf dan meningkatkan konsentrasi para atlet. Pemanfaatan buah pisang raja sebagai doping alami para atlet dilakukan dengan mengubahnya dalam bentuk juice. Hal ini dilakukan agar penyerapan nutrisi yang terdapat dalam buah pisang raja tersebut dapat diserap secara cepat dan efektif oleh tubuh.
Berdasarkan mekanisme kandungan-kandungan kimia yang terdapat pada buah pisang raja seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buah pisang raja dapat dimanfaatkan sebagai doping alami yang aman bagi tubuh serta tidak memiliki efek buruk bagi kesehatan para atlet selama dikonsumsi secara wajar.
Penggunaan pisang raja sebagai doping alami para atlet dilakukan dengan cara mengubahnya dulu dalam bentuk juice. Menurut John Heinerman dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedi Juice, hal ini dilakukan agar penyerapan nutrisi yang terdapat dalam buah pisang raja tersebut dapat diserap secara cepat oleh tubuh. Dengan penyerapan yang cepat tersebut, maka proses penyerapan energi dan mineral-mineral penting bagi tubuh yang besar pemanfaatannya sebagai doping alami para atlet akan dapat dimanfaatkan secara efektif oleh tubuh.
Cara pembuatan juice pisang raja adalah sebagai berikut.
1. Sediakan alat (blender, pisau, gelas takar) dan bahan (1 buah pisang raja yang sudah masak, 200 ml air putih).
2. Tuangkan 200 ml air putih ke dalam blender.
3. Kupas kulit pisang raja dan potong dalam beberapa bagian.
4. Masukkan potongan pisang raja dalam blender dan mulai pemblenderan.
5. Tunggu sampai 1 menit dan setelah selesai juice pisang raja dapat disajikan sebagai
minuman doping alami yang aman bagi tubuh.
Demikianlah khasiat dari buah pisang, penulis sendiri sudah pernah mengalami efek dari buah tersebut, waktu itu seharian saya makan pisang Raja saja tanpa makan nasi dan lauk pauk. Saya memakan buah pisang yang agak keras, kenyal dan tidak terlalu mentah, matang, serta manis. Buah tersebut lumayan besar untuk ukuran buah2 pisang pada umumnya. Setelah penulis menghabiskan beberapa pisang sampai kenyang ternyata penulis merasakan efek kenyang beberapa jam tanpa mau lagi mengkonsumsi nasi, kemudian disaat yang sama penulis merasakan lebih bertenaga dan lincah, badan lebih nyaman dan tenang, perut adem dan fikiran lebih fokus. Itulah khasiat yang penulis rasakan, ayo siapa yang mau merasakan lagi khasiat buah pisang?
Sumber :
https://karateharmony.blogspot.com/2010/09/pisang-nutrisi-tepat-untuk-karateka.html
Selalu berpikir dan berbuat (tsune ni shinen kufu seyo).
Prinsip ke-20 adalah yang paling sulit untuk diterjemahkan dengan jelas dalam bahasa Inggris. Apa yang ingin dikatakan oleh Master Funakoshi adalah jika sebuah teknik dasar sudah dipahami, maka adalah kebebasan tiap orang untuk terus memikirkan dan mengembangkan aplikasi baru yang sesuai dengan keadaan. Jalan terbaik untuk melihat lebih
dalam pada hal ini adalah dengan memahami peran sesungguhnya dari instruktur.
Istilah “sensei” dalam bahasa Jepang berarti “orang yang sudah lebih dulu” atau “orang yang sudah berpengalaman.” Kata yang lain adalah “shizen”, yang berarti “memberi petunjuk.” Seorang sensei hanya dapat menerangkan atau menunjukkan dasar-dasar, dia tidak dapat melakukan gerakan untukmu. Master Funakoshi tidak pernah berkata, “contohlah apa yang sedang kulakukan,” dia hanya menunjukkan atau memperbaiki gerakan kami. Seorang guru hanya hanya bertindak sebagai seorang pemberi petunjuk karena setiap orang mempunyai keadaan tubuh yang berbeda. Adalah tugas murid untuk mencari tahu lewat caranya sendiri dengan bergantung pada pikiran dan tubuhnya sendiri.
Kenyataannya adalah, kita nyaris tidak tahu apa-apa tentang kata tingkat lanjut. Tidak ada petunjuk manual atau gulungan yang menerangkan gerakan berikut aplikasinya. Karena itulah, yang berperan lebih banyak adalah penafsiran individual. Beberapa aplikasi tertentu mungkin akan berhasil pada orang yang bertubuh tinggi daripada yang pendek, dan begitu pula sebaliknya. Hal terpenting adalah prinsipnya selalu sama. Proses gerakan memukul, menendang, dan sebagainya adalah sama untuk semua orang, tapi tidak ada seorangpun yang baik pukulan atau tendangannya sama persis dengan orang lain.
Instruktur tidak mampu menerangkan rasanya melakukan gerakan yang benar. Hal itu hanya diketahui setelah ratusan kali mengulang hingga orang tersebut dapat mulai mengerti gerakan itu. Keseluruhan dari hal ini adalah memahami esensi karate itu sendiri.
Kapanpun sebagian dari kami bertanya pada Master Funakoshi tentang suatu teknik, dia akan berkata, “kerjakan 1.000 kali sehingga kau akan menemukan jawabannya.” Tentu saja, hanya sedikit orang yang mempunyai waktu untuk itu, tapi cobalah sendiri. Jika kau penasaran bagaimana tubuh dapat melakukan kime (konsentrasi), sebagai contoh, pukulah makiwara berulang kali sampai kau merasakan sesuatu. Sehingga kau akan mengetahui bahwa kau pada permulaan untuk mengerjakan kime yang benar.
Arti yang lain dari prinsip ke-20 adalah setiap orang harus berusaha membawa karate ke tahap berikutnya. Ini adalah aspek mental untuk berlatih, dan tidak ada akhir untuk ini. Hanya dengan pikiran yang jernih kita dapat membuat sesuatu yang baru sekaligus terbuka untuk belajar hal yang baru. Aku tidak berkata membuat teknik baru, aku berkata bahwa saat pikiranmu jernih dan bebas dari ego, maka karate akan menjadi sangat natural.
Ilmuwan mengetahui bahwa alam semesta ini semakin dalam dan dalam. Begitu pula manusia. Gunakan karate untuk memahami dirimu sendiri, dan kau tidak akan mengalami pertentangan. Saat tidak ada lagi konflik dalam pikiranmu, maka kau telah hidup dengan sebenar-benarnya. Inilah anugerah yang sebenarnya diberikan karate pada kita. Karena itu berlatihlah dengan tekun dan gunakan Niju Kun dari Master Funakoshi sebagai petunjuk baik dalam latihan dan hidupmu - Teruyuki Okazaki (Fokushotokan)
Sumber : http://indoshotokan.blogspot.com/2010/01/berpikir-mengembangkan.html
Inkai Ranting Karate Amboy
October 06, 2017
CB Blogger
IndonesiaIstilah “sensei” dalam bahasa Jepang berarti “orang yang sudah lebih dulu” atau “orang yang sudah berpengalaman.” Kata yang lain adalah “shizen”, yang berarti “memberi petunjuk.” Seorang sensei hanya dapat menerangkan atau menunjukkan dasar-dasar, dia tidak dapat melakukan gerakan untukmu. Master Funakoshi tidak pernah berkata, “contohlah apa yang sedang kulakukan,” dia hanya menunjukkan atau memperbaiki gerakan kami. Seorang guru hanya hanya bertindak sebagai seorang pemberi petunjuk karena setiap orang mempunyai keadaan tubuh yang berbeda. Adalah tugas murid untuk mencari tahu lewat caranya sendiri dengan bergantung pada pikiran dan tubuhnya sendiri.
Kenyataannya adalah, kita nyaris tidak tahu apa-apa tentang kata tingkat lanjut. Tidak ada petunjuk manual atau gulungan yang menerangkan gerakan berikut aplikasinya. Karena itulah, yang berperan lebih banyak adalah penafsiran individual. Beberapa aplikasi tertentu mungkin akan berhasil pada orang yang bertubuh tinggi daripada yang pendek, dan begitu pula sebaliknya. Hal terpenting adalah prinsipnya selalu sama. Proses gerakan memukul, menendang, dan sebagainya adalah sama untuk semua orang, tapi tidak ada seorangpun yang baik pukulan atau tendangannya sama persis dengan orang lain.
Instruktur tidak mampu menerangkan rasanya melakukan gerakan yang benar. Hal itu hanya diketahui setelah ratusan kali mengulang hingga orang tersebut dapat mulai mengerti gerakan itu. Keseluruhan dari hal ini adalah memahami esensi karate itu sendiri.
Kapanpun sebagian dari kami bertanya pada Master Funakoshi tentang suatu teknik, dia akan berkata, “kerjakan 1.000 kali sehingga kau akan menemukan jawabannya.” Tentu saja, hanya sedikit orang yang mempunyai waktu untuk itu, tapi cobalah sendiri. Jika kau penasaran bagaimana tubuh dapat melakukan kime (konsentrasi), sebagai contoh, pukulah makiwara berulang kali sampai kau merasakan sesuatu. Sehingga kau akan mengetahui bahwa kau pada permulaan untuk mengerjakan kime yang benar.
Arti yang lain dari prinsip ke-20 adalah setiap orang harus berusaha membawa karate ke tahap berikutnya. Ini adalah aspek mental untuk berlatih, dan tidak ada akhir untuk ini. Hanya dengan pikiran yang jernih kita dapat membuat sesuatu yang baru sekaligus terbuka untuk belajar hal yang baru. Aku tidak berkata membuat teknik baru, aku berkata bahwa saat pikiranmu jernih dan bebas dari ego, maka karate akan menjadi sangat natural.
Ilmuwan mengetahui bahwa alam semesta ini semakin dalam dan dalam. Begitu pula manusia. Gunakan karate untuk memahami dirimu sendiri, dan kau tidak akan mengalami pertentangan. Saat tidak ada lagi konflik dalam pikiranmu, maka kau telah hidup dengan sebenar-benarnya. Inilah anugerah yang sebenarnya diberikan karate pada kita. Karena itu berlatihlah dengan tekun dan gunakan Niju Kun dari Master Funakoshi sebagai petunjuk baik dalam latihan dan hidupmu - Teruyuki Okazaki (Fokushotokan)
Sumber : http://indoshotokan.blogspot.com/2010/01/berpikir-mengembangkan.html
Karate bukan permainan titik, kelas berat atau demonstrasi mencolok. Ini adalah seni bela diri dan cara hidup yang melatih praktisi secara damai, tetapi jika konflik tidak dapat dihindari, karate dapat melumpuhkan lawan dengan satu pukulan.
Tindakan seperti ini membutuhkan kekuatan, kecepatan, fokus, kontrol. Tetapi aspek-aspek fisik adalah hanya bagian dari praktek, mereka hanya kendaraan, bukan perjalanan itu sendiri.
Karate sejati didasarkan pada Bushido. Dalam karate ,tubuh, pikiran dan roh-orang-harus utuh dikembangkan secara bersamaan. Melalui kihon, kumite dan kata kita belajar untuk mengontrol gerakan kita. Kita dapat melakukan teknologi tehnik tanpa berpikir tentang mereka, dan tetap fokus tanpa untuk berkonsentrasi pada satu hal. Pada dasarnya, tubuh ingat bagaimana untuk bergerak dan pikiran mengingat bagaimana menjadi diam
Kesatuan yang harmonis dari pikiran dan tubuh sangat kuat. Bahkan kekuatan fisik terbesar dan keterampilan yang tidak cocok untuk kekuatan keutuhan.
Hasil karate sejati adalah alami, tindakan mudah, dan kepercayaan diri, kerendahan hati, keterbukaan dan perdamaian hanya mungkin melalui persatuan sempurna pikiran dan tubuh. filsafat karate JKA
Inkai Ranting Karate Amboy
October 05, 2017
CB Blogger
IndonesiaTindakan seperti ini membutuhkan kekuatan, kecepatan, fokus, kontrol. Tetapi aspek-aspek fisik adalah hanya bagian dari praktek, mereka hanya kendaraan, bukan perjalanan itu sendiri.
Karate sejati didasarkan pada Bushido. Dalam karate ,tubuh, pikiran dan roh-orang-harus utuh dikembangkan secara bersamaan. Melalui kihon, kumite dan kata kita belajar untuk mengontrol gerakan kita. Kita dapat melakukan teknologi tehnik tanpa berpikir tentang mereka, dan tetap fokus tanpa untuk berkonsentrasi pada satu hal. Pada dasarnya, tubuh ingat bagaimana untuk bergerak dan pikiran mengingat bagaimana menjadi diam
Kesatuan yang harmonis dari pikiran dan tubuh sangat kuat. Bahkan kekuatan fisik terbesar dan keterampilan yang tidak cocok untuk kekuatan keutuhan.
Hasil karate sejati adalah alami, tindakan mudah, dan kepercayaan diri, kerendahan hati, keterbukaan dan perdamaian hanya mungkin melalui persatuan sempurna pikiran dan tubuh. filsafat karate JKA