Sepintas Mengenai Makiwara
Apa itu makiwara ?Makiwara berasal dari dua kata, yaitu "maki" yang berarti bungkusan atau gulungan, dan "wara" yang berarti jerami. Jadi secara harfiah makiwara berarti dibungkus jerami.
Makiwara adalah tiang dari papan
yang ditanam kedalam tanah dimana bagian atasnya dililit jerami sebagai sasaran/target. Menurut sejarahnya Makiwara berasal dari
Okinawa salah satu kota di Jepang. Kegunaan makiwara apabila teknik pukulan dilatih tanpa adanya sasaran/target, maka seorang karateka hanya akan mahir dalam memukul tanpa adanya sasaran atau target. Sehingga jika seorang karateka yang telah mahir dalam teknik memukul (latihan tanpa makiwara) apakah ia bisa merasakan maai ?
Okinawa salah satu kota di Jepang. Kegunaan makiwara apabila teknik pukulan dilatih tanpa adanya sasaran/target, maka seorang karateka hanya akan mahir dalam memukul tanpa adanya sasaran atau target. Sehingga jika seorang karateka yang telah mahir dalam teknik memukul (latihan tanpa makiwara) apakah ia bisa merasakan maai ?
Dengan mempergunakan makiwara
seorang karateka bisa melatih fokus (kime), teknik pukulan (termasuk maai),kecepatan, menguatkan engsel dan persendian tangan.
Sebagian orang menganggap mempergunakan makiwara akan mengalami cidera, hal tersebut adalah salah. Cidera yang dialami adalah karena teknik dan cara melatih pukulan tersebut tidak benar. Apabila teknik pukulan dan pemasangan makiwara dilakukan dengan benar, maka makiwara sangatlah bermanfaat.
Sebagian orang menganggap mempergunakan makiwara akan mengalami cidera, hal tersebut adalah salah. Cidera yang dialami adalah karena teknik dan cara melatih pukulan tersebut tidak benar. Apabila teknik pukulan dan pemasangan makiwara dilakukan dengan benar, maka makiwara sangatlah bermanfaat.
Cara Membuat Makiwara
Bahan :
Satu buah Kayu/papan berukuran 4
x 4 inci dengan panjang 8 kaki, diusahakan memiliki ulir (= urat kayu) yang lurus dan searah dengan panjang kayu/papan (tidak berkelok-kelok).
Dua buah kayu dengan panjang 13 inci (diameter terserah, diusahakan ukuran tiang)
Paku.
Dua buah kayu dengan panjang 13 inci (diameter terserah, diusahakan ukuran tiang)
Paku.
Alat :
Gergaji, Palu, dan cangkul.
Cara pemasangan :
Pasang/pakukan 2 buah kayu yang berukuran 13 inci pada tiang dengan jarak 8 inci dan 30 inci dari ujung tiang. Kedua kayu tersebut dipasang/dipakukan dengan cara berseberangan pada kedua sisi tiang (lihat pada gambar) yang berguna untuk menahan benturan ketika kayu dipukul. Sebelum ditanam ke tanah sebaiknya kayu tersebut diberi pernis atau cat agar dapat tahan lebih lama dan tidak cepat lapuk nantinya.
Untuk sasaran/target apabila tidak ingin memakai jerami dapat dibuat berupa bantalan. Dimana bantalan diisi busa padat lalu dilapisi kulit atau kalaf (bahan tersebut bisa dibeli ditoko penjual bahan untuk membuat tas dan kursi). Apabila tidak ada bisa
mempergunakan kantong-kantong bekas yang bahannya terbuat dari kulit/kalaf. Ketebalan bantal sebaiknya 2 inci dengan lebar yang sama dengan lebar tiang. Tanam tiang kedalam tanah kira-kira 3 sampai 4 kaki atau tergantung seberapa
tingginya makiwara dari permukaan tanah. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa jarak antara permukaan tanah dengan kayu yang dipasang melintang pada tiang adalah minimal 6 inci. Penimbunan harus dicampur dengan batu agar lebih
kuat.
Berbagai macam bentuk Makiwara :
Melatih
beberapa teknik pukulan dengan mempergunakan makiwara :
Gichin
Funakoshi mengatakan "pukullah dengan pinggul mu bukan dengan tangan mu
!", ini berarti bahwa pukulan yang dilakukan berawal dengan pinggul yang
memutar sekitar 2-3 inci ke depan lalu baru diikuti dengan tangan.
1. Mae Ken Tsuki
2. Gyaku Tsuki
Ketika akan memukul dengan teknik Mae Ken Zuki, pastikan arah pukulan sejajar
dengan makiwara. Pukul lah makiwara secara cepat dan kuat dengan arah yang
lurus menuju makiwara.
2. Gyaku Tsuki
Gyaku Tsuki adalah teknik pukulan yang paling umum dipraktekkan pada
makiwara. Ketika memukul apapun sasaran/target dipastikan bahwa lengan
dikunci sehingga menciptakan penembusan maksimum ke dalam sasaran
makiwara.
Pergelangan tangan yang lemah dan cara berdiri (kuda-kuda) yang tidak benar sewaktu melaksanakan teknik pukulan tidaklah efektif, sehingga akan mengakibatkan cedera dan frustrasi.
Pergelangan tangan yang lemah dan cara berdiri (kuda-kuda) yang tidak benar sewaktu melaksanakan teknik pukulan tidaklah efektif, sehingga akan mengakibatkan cedera dan frustrasi.
3. Shuto Uchi
Shuto uchi adalah bentuk pukulan lain yang dapat dengan mudah dilatih pada makiwara. Ini adalah satu hal yang baik sebab dapat melatih sisi lain pada tangan. Pastikan bahwa pukulan dilakukan dengan tepi dari tangan dan tidak dengan jari (khususnya kelingking). Ini sangat penting untuk menciptakan tegangan dengan melenturkan dimana tangan terbuka sehingga akan menguatkan jari-jari dan menimbulkan efek keras.
Sumber artikel : http://suryakarateclub.blogspot.sg/2011/04/sepintas-mengenai-makiwara.html
Sumber gambar : Situs Google/ Gambar/ Makiwara
0 komentar:
Post a Comment