Kihon-Komite-Kata

Saturday, September 5, 2015

KIHON – KUMITE – KATA 

 

Hampir seluruh aliran karate saat ini memasukkan tiga materi wajib yaitu kihon, kumite dan kata dalam latihan. Walaupun sebagian dari aliran juga memasukkan materi lain seperti teknik senjata seperti yang dilakukan oleh Shito-ryu. Adalah Funakoshi yang memberikan tiga materi ini sebagai komponen latihan ketika di Jepang dojo-dojo karate mulai banyak bermunculan. Pada perkembangan selanjutnya, JKA yang berdiri tahun 1949 kembali mempertegas hal ini dengan menstandarisasikan kihon, kumite dan kata sebagai materi wajib.

Kihon adalah berlatih teknik-teknik dasar : memukul, menendang, bertahan dan menangkis. Teknik-teknik ini adalah awal juga sekaligus akhir dari karate. Seorang karateka bisa saja mempelajarinya dalam hitungan bulan bahkan tahun. Dari sini teknik-teknik dasar membutuhkan latihan yang teratur, dikerjakan dengan penuh konsentrasi dan usaha yang sebaik-baiknya.

Dalam kumite seseorang melakukan dengan seorang rekan bertanding. Prinsip-prinsip kihon tetap berlaku dalam kumite. Seorang karateka harus mengerjakan teknik karate dengan sesuai, kekuatan dan kecepatan yang benar dan juga kontrol yang baik. Teknik ini dikenal dengan Sundome yang artinya menghentikan teknik kira-kira tiga inci sebelum sasaran. Sundome adalah kebalikan dari Full Contact yang mengijinkan karateka melancarkan teknik sekeras-sekerasnya pada sasaran. Beberapa aliran karate didunia masih ada yang menerapkan metode ini.

Kata, latihan bentuk resmi yang menggabungkan teknik-teknik dasar dalam karate ; pukulan, tendangan, bertahan dan menangkis kedalam satu rangkaian pergerakan yang telah ditentukan.

Kata mengkombinasikan teknik menyerang dan bertahan, pergerakan badan yang sesuai dan perubahan arah. Kata mengajarkan seorang karateka menghadapi begitu banyak penyerang dari sedikitnya empat arah. Kata telah menjadi inti dari latihan karate sejak jaman dulu. Shotokan mempunyai 26 kata yang terus dilatih hingga kini walaupun ada yang populer dan ada pula yang tidak. Inilah 26 kata Shotokan :

Heian, ada yang mengartikan pikiran yang damai, mencintai kedamaian dan pikiran yang tenang. Walaupun ada pula yang tidak setuju dengan nama ini. Menurut legenda seluruh kata Heian berasal dari kata Kanku-dai yang disederhanakan oleh Yasutsune Itosu. Tujuannya untuk mengajari pemula ketika karate telah diterima secara terbuka di Okinawa. Karena itulah banyak teknik yang berbahaya telah dihilangkan. Nama aslinya adalah Pinan dan kata ini banyak aliran karate lain yang masih mempertahankan nama ini kecuali Shotokan yang telah menggunakan nama Heian. Ada lima versi kata Heian yaitu Heian Shodan, Nidan, Sandan, Yondan dan Godan dengan tingkat kesulitan yang berbeda.

Tekki, aslinya bernama Naihanchi dan saat ini dalam Shotokan memiliki tiga versi yaitu Tekki Shodan, Nidan dan Sandan. Tekki Shodan dan Nidan menurut legenda berasal dari Itosu sementara Tekki Sandan tidak begitu jelas. Tekki berarti kuda-kuda yang kuat, bertahan dalam posisi menunggang kuda (kiba dachi) dan satria yang kuat. Tidak begitu jelas mengapa dikerjakan dalam kuda-kuda kiba dachi.

Bassai, aslinya bernama Passai yang berarti menembus benteng, menembus pertahanan lawan dengan mencari titik lemahnya, walaupun ada juga tidak setuju dengan arti ini. Bassai adalah kata yang sangat tua, dan dalam Shotokan saat ini ada dua versi yaitu Bassai-dai dan Bassai-sho.
Kanku, aslinya bernama Kushanku yang menuru legenda menambil nama dari seorang atase militer Cina yang bertugas di Okinawa. Kushanku berubah nama menjadi Kanku-dai yang berarti menatap langit setelah nama ini terinspirasi dari gerakan pembukanya. Kanku adalah kata yang paling banyak versinya dan hampir seluruh aliran karate memegang kata ini walau dengan nama yang berbeda. Shotokan memiliki dua versi Kanku-dai dan Kanku-sho dimana keduanya mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Enpi, atau kadang diucapkan Empi berarti burung layang-layang terbang. Menurut legenda kata ini versi aslinya adalah Wanshu ahli bela diri Cina yang datang ke Okinawa. Enpi adalah kata Shotokan yang sangat populer dan sangat sering ditemukan dalam turnamen.
Jion, salah satu kata Shittei (wajib) Shotokan selain Kanku-dai. Jion berarti kebaikan hati, pengampunan, kasih sayang. Ada pula yang mengartikan Jion nama biksu Budha, dan kenyataannya memang ada biksu yang bernama Jion. Nama kata ini tidak berubah dan dipercaya sebagai salah satu kata yang menunjukkan karakter dari Shotokan.

Hangetsu, kata yang sangat tua ini bararti bulan separuh dan sekaligus mengambil dari nama kuda-kudanya yaitu Hangetsu dachi. Nama aslinya adalah Seishan yang berarti tiga belas. Kata ini berasal dari Naha dan menampilkan teknik-teknik pernapasan.

Gankaku, kata yang juga sangat tua ini berarti bangau diatas batu. Nama ini tampaknya diambil dari gerakan kuda-kudanya yaitu tsuruashi dachi yang sering mengangkat sebelah kaki. Nama aslinya adalah Chinto yang berarti pertempuran fajar. Kata ini termasuk salah satu kata yang sulit.

Jitte, berarti seolah-olah bertarung dengan kekuatan sepuluh orang. Nama kata ini tidak mengalami perubahan. Menurut legenda kata ini boleh dikerjakan dengkat sebuah tongkat sebagai senjata.

Sochin, berarti ketenangan hati, memberikan kedamaian bagi orang banyak, penekanan yang besar. Salah satu kata Shotokan yang sangat populer dan sangat sering ditemukan dalam turnamen. Nama Sochin juga diambil dari kuda-kuda kata ini. Walaupun gerakannya tidak panjang, Sochin juga termasuk kata Shotokan dengan tingkat kesulitan tinggi.

Nijushiho, berarti 24 langkah. Nama aslinya adalah Niseishi dan milik Shotokan saat ini hampir mirip dengan milik Shito-ryu. Menggambarkan kekuatan air yang kadang kuat kadang lemah.

Unsu, berarti tangan bagai menyibak awan diangkasa. Nama aslinya adalah Hakko dan kata ini juga sangat tua. Versi Shotokan lebih pendek daripada Shito-ryu yang memegang versi asli kata ini. Unsu adalah salah satu kata Shotokan dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi.

Meikyo, berarti cermin yang jernih atau cermin yang terang. Nama ini diambil dari gerakan awalnya. Nama aslinya adalah Rohai yang diduga berasal dari salah satu Rohai Itosu. Kata ini sangat jarang muncul di turnamen.

Wankan, artinya mahkota raja. Tidak jelas mengapa diberikan nama ini. Wankan adalah kata Shotokan yang paling pendek.

Jiin, berarti halaman kuil pengampunan, kebaikan hati. Sama seperti Jion dan Jitte, kata ini mempunyai gerakan awal yang sama. Tampak pengaruh Budhisme yang kuat dalam kata ini. Sama seperti Meikyo dan Wankan, kata ini juga sudah sangat jarang yang melatihnya.

Chinte, berarti tangan tangan yang luar biasa. Mengandung teknik-teknik Cina yang membedakan dengan seluruh kata Shotokan yang lain.

Gojushiho, berarti 54 langkah. Nama aslinya adalah Useishi yang dalam bahasa Okinawa juga berarti 54. Kata ini sangat panjang dan bersama-sama Unsu dikelompokkan sebagai kata dengan kesulitan yang tinggi. Kata ini juga mempunyai dua versi ; Gojushiho-sho dan Gojushiho-dai dimana dua gerakan dan embusen kata ini nyaris tidak ada perbedaan.


September 05, 2015

0 komentar:

Post a Comment