KATA SHOTOKAN
Kata yang berarti bentuk resmi atau kembangan juga memiliki arti sebagai filsafat. Kata memainkan peranan yang penting dalam latihan Karate. Setiap Kata memiliki Embusen (pola dan arah) dan Bunkai (praktik) yang berbeda-beda tergantung dari Kata yang sedang dikerjakan.Kata dalam Karate memiliki makna dan arti yang berbeda. Bahkan Kata juga menggambarkan sesuatu. Inilah Kata sebagai filsafat. Karena itulah Kata memiliki peranan yang penting sejak jaman dulu dan menjadi latihan inti dalam Karate. Gichin Funakoshi mengambil Kata dari perguruan Shorei dan Shorin. Shotokan memiliki 26 Kata yang terus dilatih hingga kini. Ada yang populer ada pula yang tidak. Masing-masing mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Karena itu wajib bagi tiap Karateka untuk mengulang berkali-kali bahkan ratusan kali.
Kata adalah bagian-bagian dari sebuah tehnik dasar, menengah dan lanjutan yang disusun kedalam kesatuan aturan gerak tehnik Karate. Masing-masing Kata mempunyai karakter yang berbeda. Beberapa Kata ada yang kuat dan penuh tenaga, sebaliknya ada yang lemah lembut dan mengalun secara alami. Bahkan ada Kata yang merupakan gabungan dari dua karakter diatas dan masing-masing Kata memiliki kesempatan yang unik.
Kata adalah bagian-bagian dari sebuah tehnik dasar, menengah dan lanjutan yang disusun kedalam kesatuan aturan gerak tehnik Karate. Masing-masing Kata mempunyai karakter yang berbeda. Beberapa Kata ada yang kuat dan penuh tenaga, sebaliknya ada yang lemah lembut dan mengalun secara alami. Bahkan ada Kata yang merupakan gabungan dari dua karakter diatas dan masing-masing Kata memiliki kesempatan yang unik.
SHORIN – RYU (SEKOLAH SHORIN) DAN SHOREI – RYU (SEKOLAH SHOREI)
Kata aliran Shotokan berasal dari masing-masing Sekolah Shorin (Shorin-Ryu) atau Sekolah Shorei (Shorei-Ryu). Kata Sekolah Shorin (Shorin-Ryu) memperlihatkan gerakan yang sangat ringan, cepat dengan gerakan cepat kedepan dan kebelakang. Kata Sekolah Shorei (Shorei-Ryi) memperlihatkan kekuatan fisik dan tenaga otot. Sangatlah penting untuk mengetahui dari sekolah mana sebuah Kata berasal, tanpa itu sebuah Kata tidak dapat dipelajari dan dimainkan dengan semestinya.
Kata memiliki tingkatan yang dalam mempelajarinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan Gichin Funakoshi beranggapan bahwa untuk menguasai satu Kata saja dibutuhkan 3 (tiga) tahun, itupun jika ditunjang dengan penguasaan tehnik Karate yang tinggi.
Kata memiliki tingkatan yang dalam mempelajarinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan Gichin Funakoshi beranggapan bahwa untuk menguasai satu Kata saja dibutuhkan 3 (tiga) tahun, itupun jika ditunjang dengan penguasaan tehnik Karate yang tinggi.
KATA HEIAN
Di Pulau Okinawa, seri Kata ini aslinya bernama “ Pinan” Kata. Nama Heian diberikan oleh Sensei Gichin Funakoshi dan khalayak mengartikan Heian dengan “Pikiran Yang Sangat Tenang”. Pemberian nama Heian Kata memperlihatkan bahwa Kata ini memiliki tingkat kesulitan tinggi dalam mempelajarinya, satu sampai lima. Kecuali Heian dan Tekki Kata, kata aliran Shotokan tidak menggunakan nama yang menggunakan penomoran.
KATA TEKKI
Seri Kata ini terdiri dari 3 (tiga) Kata yang aslinya bernama Naihanchi Kata. Sensei Gichin Funakoshi mengganti namanya menjadi Tekki. Nama Tekki diambil dari Kata “Tetsu” yang berarti besi atau baja, dan “Ki” yang berarti pengendara kuda atau Pahlawan Berkuda. Dan kemudian Tekki diartikan sebagai “Pahlawan Berkuda Dengan Pakaian Besi/Baja” (Knight).
KATA DAI DAN SHO
Dalam tulisan kanji Jepang, Kata “Dai” dan “Sho” secara sederhana memiliki arti “Besar” dan “Kecil”. Walaupun telah terjadi kesalahan konsep Kata, Kata “Dai” tidak lagi atau kurang dari dari Kata “Sho”.Kata Gojushiho telah membuktikannya. Versi “Dai” dari kata Gojushiho pada kenyataannya lebih kecil dari versi “Sho”. Tetapi secara umum pengertian “Dai” lebih dari “Sho” tetap digunakan hingga saat ini.
0 komentar:
Post a Comment